Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali pada perdagangan sesi I Selasa (7/5/2024), di tengah meningkatnya optimisme pasar setelah data yang dirilis di dalam negeri cenderung positif.

Per pukul 10:30 WIB, IHSG menguat 0,21% ke posisi 7.150,96. Hingga sesi I hari ini, IHSG masih cenderung bertahan di level psikologis 7.100.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,8 triliun dengan melibatkan 6,7 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 422.033 kali.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,59%.

Beberapa saham menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.


Saham perbankan Himbara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kembali menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 9,1 indeks poin.

IHSG cenderung menguat mengekor bursa saham Asia-Pasifik dan bursa Amerika Serikat (AS) yang juga menghijau. Pada pagi hari ini, mayoritas bursa Asia-Pasifik menguat, kecuali indeks Hang Seng Hong Kong yang turun 0,19%.

Sementara kemarin, bursa saham AS (Wall Street) juga ditutup bergairah. Indeks Dow Jones menguat 0,46%, S&P 500 melesat 1,03%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,19%.

Hal ini didukung oleh melemahnya dolar AS yang berada di level 104, imbal hasil (yield) obligasi AS yang lebih rendah di level 4,49%, dan kondisi keuangan yang lebih longgar yang dihasilkan oleh prospek suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang lebih baik akhir-akhir ini.

Sementara itu dari dalam negeri, investor masih menimbang dampak dari tumbuhnya perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia periode kuartal I-2024 tumbuh 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui ekspektasi dari polling CNBC Indonesia yang memperkirakan tumbuh 5,09% yoy.

Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.112,9 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Tancap Gas 1% Lebih, 7 Saham Big Cap Ini yang Bantuin


(chd/chd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *