Jakarta, CNBC Indonesia – Mayoritas saham perbankan besar terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Senin (6/5/2024), setelah beberapa hari lalu merana hingga nyaris menyentuh harga terendahnya.

Per pukul 10:58 WIB, setidaknya empat saham bank besar menghijau, di mana keempatnya juga merupakan saham bank Himbara. Dari keempat saham tersebut, dua saham berhasil melonjak lebih dari 2%, sedangkan satu saham melesat lebih dari 1%, dan satu saham lainnya menguat kurang dari 1%.

Adapun saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi yang paling kencang penguatannya pada sesi I hari ini, yakni melonjak 4,94% ke posisi Rp 2.760/unit. Sedangkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi yang paling minor penguatannya yakni menguat 0,21% menjadi Rp 4.840/unit.

Adapun Bank Central Asia (BBCA) menjadi satu-satunya emiten bank raksasa yang sahamnya melemah pada perdagangan sesi I hari ini. Saham BBCA turun 0,25% ke Rp 9.825 per saham.

Berikut pergerakan saham bank besar pada sesi I hari ini.








Emiten Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Syariah Indonesia BRIS 2760 4,94%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 6275 2,03%
Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI 4800 1,05%
Bank Negara Indonesia (Persero) BBNI 4840 0,21%

Sumber: RTI

Saham perbankan besar mulai bangkit kembali setelah beberapa hari terakhir cenderung merana. Sejatinya, pada perdagangan akhir pekan lalu saham perbankan sudah mulai bangkit. Tetapi tidak sekencang pada hari ini.

Padahal juga, beberapa bank raksasa juga masih mencatatkan kinerja yang positif di kuartal pertama 2024. Sebagai contoh BMRI, di mana laba bersihnya pada kuartal I-2024, tumbuh 1,13% menjadi Rp 12,7 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sedangkan BBRI membukukan laba bersih periode berjalan Rp15,98 triliun, tumbuh 2,69% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp15,56 triliun.

Aksi pembelian kembali saham atau buyback sepertinya menjadi penopang saham-saham perbankan besar pada hari ini. Beberapa emiten berencana melakukan buyback seiring kejatuhannya beberapa hari lalu.

Adapun emiten yang sudah berencana melakukan buyback saham yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), meski buyback BMRI masih dalam pertimbangan.

Keduanya berencana melakukan buyback karena harga sahamnya terpantau mengalami koreksi signifikan.

Dengan mempertimbangkan respon pasar tersebut, seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar R p1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi Perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan pasar.

Sementara untuk BMRI, aksi korporasi ini masih dalam pertimbangan atau kemungkinan. Opsi tersebut muncul ketika bank berlogo pita emas ini mengalami koreksi harga saham selama sepekan terakhir. Sehingga, keputusan buyback ini belum final.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Saham Bank Raksasa Bergairah Lagi


(chd/chd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *